By: Niken Kinanti (12018212)
1. Jelaskan arsitektur 3 tier / n tier!
a. 3 tier
Konsep pemrogramman three tier (3 tier) atau yang biasa disebut dengan konsep client server programmingmerupakan konsep pemrograman yang terdiri dari 3 komponen logic layer yang saling berkaitan .
Berikut gambaran secara umum untuk arsitektur pemrogramman model three-tier memiliki 3 fungsionalitas sistem yang independent, yaitu
1. Komponen klien (Client application) yaitu komponen yang berjalan diatas local komputer user / client. (tier 1) Pada layer ini , akses tidak bisa sampai pada RDBMS layer jika tidak ada koneksi ke aplikasi server (layer 2 / tier 2) .
2. Aplikasi server (Aplication server) yaitu komponen yang berjalan pada remote server yang berfungsi sebagai koneksi antara klien dengan database system. (Tier 2). Pada layer ini , merupakan layer yang menghubungkan antara layer client (tier 1) dengan layer RDBMS Application (tier 3). layer ini berisi package, objek, method, fungsi dan segala aktifitas query yang akan dijalankan pada layer 3 / tier 3 (RDBMS Application).
3. Aplikasi RDBMS (RDBMS Application) yaitu kumpulan database , data resource manager dan aplikasi mainframe (Tier 3). Pada layer ini, berisi kumpulan database dan data resource manager yang merupakan pusat database suatu sistem. Layer 3 / tier 3 atau aplikasi RDBMS , tidak bisa diakses secara langsung melalui layer 1 / tier 1 atau aplikasi klien. jika aplikasi klien tidak terkoneksi ke layer 2 / tier 2 atau aplikasi server .
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser.
Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke komputer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur Three Tier :
- Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil. Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah. Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
- Keamanan dibelakang firewall.Transfer informasi antara web server dan server database optimal. Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah. Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
- Keluwesan teknologi.
- Mudah untuk mengubah DBMS engine.
- Kemungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
- Biaya jangka panjang yang rendah.
- Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan.
- Keunggulan kompetitif.
- Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi
Kekurangan arsitekture Three Tier :
- Lebih susah untuk merancang
- Lebih susah untuk mengatur
- Lebih mahal
Beberapa software aplikasi yang biasa menggunakan konsep 3 tier yaitu : sybase, webspherre, java , dll
Secara visual, penggambaran arsitektur 3 tier adalah sebagai berikut :
Berikut gambaran secara umum untuk arsitektur pemrogramman model three-tier memiliki 3 fungsionalitas sistem yang independent, yaitu
1. Komponen klien (Client application) yaitu komponen yang berjalan diatas local komputer user / client. (tier 1) Pada layer ini , akses tidak bisa sampai pada RDBMS layer jika tidak ada koneksi ke aplikasi server (layer 2 / tier 2) .
2. Aplikasi server (Aplication server) yaitu komponen yang berjalan pada remote server yang berfungsi sebagai koneksi antara klien dengan database system. (Tier 2). Pada layer ini , merupakan layer yang menghubungkan antara layer client (tier 1) dengan layer RDBMS Application (tier 3). layer ini berisi package, objek, method, fungsi dan segala aktifitas query yang akan dijalankan pada layer 3 / tier 3 (RDBMS Application).
3. Aplikasi RDBMS (RDBMS Application) yaitu kumpulan database , data resource manager dan aplikasi mainframe (Tier 3). Pada layer ini, berisi kumpulan database dan data resource manager yang merupakan pusat database suatu sistem. Layer 3 / tier 3 atau aplikasi RDBMS , tidak bisa diakses secara langsung melalui layer 1 / tier 1 atau aplikasi klien. jika aplikasi klien tidak terkoneksi ke layer 2 / tier 2 atau aplikasi server .
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser.
Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke komputer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur Three Tier :
- Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil. Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah. Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
- Keamanan dibelakang firewall.Transfer informasi antara web server dan server database optimal. Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah. Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
- Keluwesan teknologi.
- Mudah untuk mengubah DBMS engine.
- Kemungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
- Biaya jangka panjang yang rendah.
- Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan.
- Keunggulan kompetitif.
- Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi
Kekurangan arsitekture Three Tier :
- Lebih susah untuk merancang
- Lebih susah untuk mengatur
- Lebih mahal
Beberapa software aplikasi yang biasa menggunakan konsep 3 tier yaitu : sybase, webspherre, java , dll
Secara visual, penggambaran arsitektur 3 tier adalah sebagai berikut :
b. n tier
N-Tier adalah adalah arsitektur client-server dimana presentasi, pemrosesan aplikasi, dan data fungsi manajemen secara logis dipisahkan. Sebagai contoh, sebuah aplikasi yang menggunakan middleware untuk permintaan layanan data antara pengguna dan database mempekerjakan multi-tier arsitektur. Penggunaan yang paling luas multi-tier arsitektur adalah arsitektur three-tier.
Istilah Model N-tier sendiri muncul disebabkan karena dimungkinkannya suatu aristektur aplikasi terdiri dari banyak tier didalamnya. Stored procedure ternyata tidak mencukupi untuk sistem dimana database disimpan pada lebih dari satu server, karena bisa jadi terdapat client yang tidak dapat mengakses procedure tersebut. Penggunaan lebih dari satu database sangat memungkinkan
saat sebuah perusahaan telah memiliki divisi yang cukup besar dimana harus memiliki database tersendiri. Dalam kasus penggunaan lebih dari satu server database, perlu mengimplementasikan strategi development yang berbeda, pendekatan yang baik adalah dengan menggunakan model n - tier. Huruf “n” pada n-tier menunjukkan variabel numerik yang dapat berisi angka sebanyak apapun, misalnya 3 - tier, 4 - tier dan seterusnya. Karena itu sebuah aplikasi n - tier memiliki 3 atau lebih tingkatan logical.
2. pengembangan teknologi aplikasi web
Seperti yang kita ketahui HTML adalah singkatan dari Hyper Text Markup Language.HTML sendiri adalah sebuah Markup teks yang digunakan untuk membuat halaman web yang nantinya akan menampilkan informasi.Sebuah file dokumen yang ditulis dalam format HTML akan dibaca dan diterjemahkan oleh web brower (seperti Internet Exploler,Google Chrome,Mozilla Fire fox).file-file yang dituis dalam format HTML bisa disimpan dalam ekstensi (.htm atau .html) file-file terebut bisa ditulis dalam beberapa text editor sederhana misalnya worpad,notepad atau untuk mendesain sebuah web bisa menggunakan Macromedia Dream weaver.namun saya akan memberikn contoh yang mungkin bisa dicoba oleh sobat semua ini merupakan struktur dasar HTML
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Halo ini judul web pertama saya
</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
Ini isi web pertama saya
</BODY>
</HTML>
Nah Tag <HTML> dan </HTML> berfungsi untuk menandakan awal dan akhir sebuah Dokumen HTML,dan dokumen HTML sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian kepala <HEAD> dan </HEAD> serta bagian badan atau isi yaitu <BODY> dan </BODY>.Bagian kepala sendiri bisa diisikan dengan judul dan perkenalan lainnya seperti <TITLE> judul nya </TITLE> nah itu merupakan struktur dasarnya coba sobat ketik seperti itu dan tuliskan di notepad lalu save dengan ekstensi .htm atau .html misalnya webku.html lalu klik file tersebut dan apabila sobat mempunyai web browser seperti firefox ataupun IE dll.Maka secara otomatis sobat akan melihat hasilnya,mungkin sobat bisa mengembangkan lagi karena banyak sekali tag-tag HTML yang bisa di cari di google.setelah kita mengetahui dasarnya tentunya agara semakin menambah wawasan lagi saya akan membahas perkembangannya.
Perkembangan HTML
Dimulai dari tahun 1980 IBM mulai membuat suatu bahasa pemrograman dimana Text dan format sebuah dokumen dijadikan satu dalam sebuah bahasa pemrograman yang disebut GML(Generalized Markup Language),lalu pada tahun 1986 ISO pun mulai membuat sebuah standardarisasi bahasa pemrograman tersebut dan mengubah GML menjadi SGML(Standard Generalized Markup Language).Mulailah kelahiran HTML pada tahun 1989 yang muncul dari pemikiran Caillau Tim dan rekannya Banners Lee Robert.Mereka mengembangkan bahasa pemrograman ini dan mempopulerkannya dengan browser Mosaic nah mulailah HTML semakin berkembang dan populer di tahun 1990.
- HTML versi 1.0 ini adalah versi pertama sejak lahirnya nama html tersebut, memiliki sebuah kemampuan untuk heading, paragraph, hypertext, bold dan italic text, wrapping serta memiliki dukungan dalam peletakan sebuah gambar
- HTML versi 2.0 pada 14 Januari 1996, pada versi ini ada beberapa tambahan kemampuan diantaranya penambahan form comment, hal ini menyebabkan adanya sebuah interaktif dan mulai dari versi ini yang menjadikan sebuah pioneer dalam perkembangan homepage interaktif.
- Tak lama kemudian HTML versi 3.0 dirilis pada 18 Desember 1997 yang sering disebut sebut sebagai HTML+ yang mempunyai kemampuan dalam beberapa fasilitas diantaranya adalah penambahan fitur table dalam paragraph, akan tetapi versi ini tidak bertahan lama.
- Dan pada bulan Mei 1996 dikeluarkan versi baru sebagai pengganti dan penyampurnaan versi 3.0 ini yaitu HTML versi 3.2, keluarnya versi ini dikarenakan adanya beberapa kasus yang timbul pada pengembang browser yang telah melakukan pendekatan dengan cara lain yang justru hal tersebut menjadi popular, maka di bakukan versi 3.2 untuk mengakomodasi praktek yang banyak digunakan oleh pengembang browser dan diterima secara umum, dapat dikatakan bahwa versi 3.2 ini merupakan versi 3.0 yang dikembangkan oleh beberapa pengembang browser seperti Netscape dan Microsoft.
- Nah yang terakhir perombakan terjadi pada tahun 1999 tepatnya tanggal 24 Desember yaitu HTML versi 4.0, seperti yang kita kenal HTML pada saat ini penambahan link, meta, imagemaps , image dan lain lain sebagai penyempurnaan versi 3.2
- Pada tanggal 4 Maret 2010, terdapat sebuah informasi bahwasanya HTML versi 5.0masih dikembangkan oleh W3C (World Wide Web Consortium) dan IETF (Internet Engineering Task Force) yaitu sebuah organisasi yang menangani HTML sejak versi 2.0
HTML 5 adalah suatu spesifikasi atau standard yang dikeluarkan oleh W3C (World Wide Web Consortium) sebagai revisi dari standard HTML. Saat ini ditulis kita banyak menjumpai aplikasi web yang masih menggunakan standard HTML4 namun beberapa sudah mulai migrasi ke standard web HTML5.
Standard HTML4 yang dijumpai banyak memiliki kelemahan untuk mendukung aplikasi web yang interaktif. Akibat hal ini banyak orang menambahkan fitur baru baik disisi aplikasi web ataupun disisi browser. Solusi ini dikenal dengan plugin dan salah satunya adalah Flash dan Silverlight.
Semakin menjamurnya plugin didalam aplikasi atau browser membuat aplikasi web ini susah untuk menembus banyak browser. Hal ini dikarenakan setiap plugin mempunyai cara yang berbeda-beda.
Perkembangan tiap-tiap versi di HTML
HTML versi 1.0
Kemampuan yang dimiliki versi 1.0 ini antara lain heading, paragraph, hypertext, list, serta cetak tebal dan miring pada teks. Versi ini juga mendukung peletakan image pada dokumennya tanpa memperbolehkan meletakkan teks disekelilingnya (wrapping).
HTML versi 2.0
Pada versi ini, penambahan kualitas HTML terletak pada kemampuannya untuk menampilkan suatu form pada dokumen. Dengan adanya form ini, maka kita dapat memasukkan nama, alamat, serta saran/kritik. HTML versi 2.0 ini merupakan pionir dari adanya homepage interaktif.
HTML versi 3.0
HTML versi 3.0 menambahkan beberapa fasilitas baru seperti table. Versi ini yang disebut juga sebagai HTML+ tidak bertahan lama dan segera digantikan HTML versi 3.2.
HTML versi 4.0
HTML versi 4 memuat banyak sekali perubahan dan revisi dari pendahulunya. Perubahan ini terjadi di hampir segala perintah-perintah HTML seperti table, image, link, text, meta, imagemaps, form, dan lain- lain.
HTML versi 5
HTML5 adalah sebuah prosedur pembuatan tampilan web baru yang merupakan penggabungan antara CSS, HTML itu sendiri dengan Java Script. Teknologi ini mulai diluncurkan pada tahun 2009, namun sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan.
No comments:
Post a Comment